Sunday, December 4, 2011

.::SISTEM SARAF::.

        Saraf adalah serat-serat yang menghubungkan organ tubuh dengan sistem saraf pusat. (yakni otak dan sum-sum tulang belakang) dan antar  bagian sistem saraf dengan lainnya.Sistem saraf pada manusia dibagi menjadi 3 yaitu saraf otak, saraf sum-sum tulang belakang, dan saraf tepi. Saraf otak, saraf sum-sum tulang belakang adalah saraf pusat dan saraf tepi adalah saraf yang menghubungkan antara saraf pusat dan saraf indra dan otot.

 Gambar. 1. Sistem Saraf


a.        Sistem saraf pusat
Meliputi otak (latin : ensefalon) dan sum-sum tulang belakang ( latin: medulla spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan.selain tengkorak dan ras tulang belakang otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut meningitis. Ketiga lapisan luar meninges dari luar kedalam adalah sebagai berikut :
o             Durameter
Merupakan selaput yang kuat dan bersatu dengan tengkorak.
o             Araknoid
Disebut demikian karena bentuknya seperti sarang laba-laba. Didalamnya terdapat cairan serebrospinalis cairan limpa yang mengisiaraknoid. Fungsi selaput araknoid adalah untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.
o             Piameter
Piameter ini penuh dengan pembuluh darah dan sangat dekat dengan permukaan otak.agaknya lapisan ini berfungsi untuk memberi oksigen dan nutrisi dan mengangkut bahan sisa metabolisme.

Otak dan sum-sum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu :
1)       Badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grisea)
2)       Serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba)
3)     Sel-sel Neuralgia yaitu jaringan ikat yang terletak diantara sel-sel saraf didalam sistem saraf pusat.

 Gambar. 2. Susunan Sistem Saraf Pusat
Walaupun otak dan sum-sum tulang belakang mempunyai materi yang sama tetapi susunannya berbeda.otak  materi kelabu terletak dibagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak ditengah. Pada sum-sum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu sedangkan bagian korteks berupa materi putih.

Otak
 Gambar. 3. Otak                   

Otak mempunyai 5 bagian utama yaitu otak besar, (serebrum), otak tengah (mesensefalon), otak kecil (serebelum), sum-sum sambung (medula), dan jembatan varol.
o    Otak besar, (serebrum)
Mempunyai fungsi dalam semua pengaturan semua aktifitas mental yaitu yang berkaitan dengan kepandaian, ingatan, kesadaran,dan pertimbangan. Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan atau gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada jaringan korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang yang terletak disebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpuan dan belajar berbagai bahasa. Disekitar kedua area tersebut adalah bagian yang mengatur kegiatan psikologis yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat berpikir dan emosi. Pusat penglihatan terdapat dibagian belakang.
 
o    Otak tengah (mesensefalon)
Otak tengah terletak dibagian depan otak kecildan jembatan varol. Didepan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupildan juga merupakan pusat pendengaran.
o    Otak kecil (serebelum)
Mempunyai fungsi utama dalam koordinasigerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
o    Sum-sum sambung (medulla)
Berfungsi menghantar impuls yang datang dari medulla spinalis menuju otak. Sum-sum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekana darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu sum-sum sambung juga mengatur garak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.
o    Jembatan varol
Berisi serabut saraf yang menghubungkan otak besar dan sum-sum tulang belakang.

b.        Sum-Sum Tulang Belakang (Medula Spinalis)
Pada penampang melintang sum-sum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada penampang melintang sum-sum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sum-sum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sum-sum tulang belakang menuju tanduk ventral menuju efektor.pada tanduk dorsal terdapat bagian sel saraf penghubung yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya kesaraf motor.
 Gambar. 4. Sum-Sum Tulang Belakang
(http;//id.wikipedia.org/wiki/sistem saraf pusat)

c.        Sistem saraf tepi
Sistem saraf tepi tebagi atas sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar. Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas kerja yang ditur oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat.
Gambar. 5. Sistem Saraf Tepi
o             Sistem saraf sadar
Disusun oleh saraf otak yaitu saraf yang keluar dari otak dan saraf sum-sum tulang belakang yaitu saraf yang keluar dari sum-sum tulang belakang.saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari :
·           3 pasang saraf sensori.
·           5 pasang saraf motor
·           4 pasang saraf gabungan sensori
Saraf sum-sum tulang belakang berjumlah 31 pasang saraf gabungan. Berdasarkan asalnya saraf tulang balakang dibedakan atas 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan satu pasang saraf ekor.

o             Sistem saraf tak sadar
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun sum-sum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sisten ini terdapat beberapa jalur yang masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan saraf parasimpatik.perbedaan struktur antar keduanya terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak sepanjang tulang belakang menempel pada sum-sum tulang belakang sehingga mempunyai urat praganglion pendek sedangkan  saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu. Fungsi kedua saraf tersebut selalu berlawanan.
Parasimpatik
Simpatik
Mengecilkan pupil
Membesarkan pupil
Menstimulasi aliran ludah
Menghambat aliran ludah
Memperlambat denyut jantung
Mempercepat denyut jantung
Membesarkan bronkus
Mengecilkan bronkus
Menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan
Menghambat sekresi kelenjar pencernaan
Mengerutkan kantung kemih
Menghambat kontraksi kandung kemih

.::SISTEM URINARIA::.

A. Pengertian
Suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari bahan yang tidak diperlukan oleh tubuh dan zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh.
Zat-zat yang diperlukan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).

B. Susunan sistem urinaria
  1. Ginjal
            Kedudukan ginjal yaitu dibagian belakang dari kavum abdominalis dibelakang peritonium pada kedua sisi vetebra lumbalis III, melekat pada dinding belakang abdomen.bentuknya seperti biji kacang , jumlahnya ada dua buah yaitu bagian kiri dan kanan.ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan.pada umumnya ginjal laki-laki lebih panjng dari ginjal perempuan.
            Ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula renalis yang terdiri dari jaringan fibrus berwarna ungu tua, lapisan luae terdapat lapisan korteks (substansia kortekalis), dan lapisan sebelah dalam bagian medulla (substansia medularis) membentuk kerucut yang disebut renal pyramid, puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil yang disebut papilla renalis.tiap-tiap piramida dilapisi satu sama lainnya oleh kolumna renalis, jumlah renalis 15-16 buah.


Garis-garis yang terlihat paua pyramid disebut tubulus nefron yng merupakan bagian terkecil dari; glamerulus, tubulus proksimal (tubulus kotorti satu),gelung hendle, tubulus distal (tubulu kontorti dua) dan tubulus urinaria (papilla vateri).
            Pada setiap ginjal diperkirakan ada1.000.000 nefron, selama 24 jam dapat menyaring darah 170 liter, ateri renalis membawa dara murni dari aorta ke ginjal lubang-lubang yang terdapat pada pyramid renal masing-masing membentuk simpul dan kapiler satu badan malpigi yang disebut glomerulus, pembuluh aferent yang bercabang membentuk kapiler menjadi vena renalis yang membawa darah dari ginjal ke vena kava inferior.

2. Proses Pembentukan Urin
            Glomerulus berfungsi sebagai ultra filtrasi, pada kapsula bawman berfungsi sebagai penampung hasil filtrasi dari glomerulus.
Pada tubulus ginjal akan terjadi penyerapan kembali dari zat-zat yang sudah disaring dari glomerulus, sisa cairan akan diteruskan ke piala ginjal terus berlanjut ke ureter.
            Urin berasal dari darah yang dibawa ateri renalis masuk ke dalam ginjal, darah ini terdiri dari bagian yang padat yaitu sel darah dan bagian plasma darah.

Ada 3 tahap dalam pembentukan urin:
1)      Proses filtrasi : terjadi di glomerulus, proses ini terjadi karena permukaan afferent lebih besar dari permukaan afferent maka terjadi penyerapan darah, sedangkan sebagian yang tersaring adalah cairan darah kecuali protein, cairan yang tersaring ditampung oleh kapsula bowman yang terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke tubulus ginjal.
2)      Proses reabsorbsi : pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian dari glukosa, sodium, klorida, fosfat dan beberapa ion bikarbonat.Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal dengan obligator reabsorbsi terjadi pada tubulus atas.sedangkan pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi kembali penyerapan sodium dan ion bikarbonat, bila diperlukan akan diserap kembali ke tubulus bagian bawah, penyerapannya terjadi secara aktif dikenal dengan reabsorbsi fakultatif dan sisanya dialirkan ke papilla renalis.
3)      Proses sekresi : sisa penyerapan kembali yang terjadi pada tubulus diteruskan ke piala ginjal selanjutnya di teruskan ke luar.



Ginjal mendapat darah dari aorta abdominalis yang mempunyai percabangan ateri renalis.Ateri ini berpasangan kiri dan kanan, ateri renalis bercabang menjadi ateri interlobaris kemudian menjadi artei arkuata.Ateri interlobularis yang berada ditepi ginjal bercabang menjaddi kapiler membentuk gumpalan-gumpalan yang disebut glomerulus.
Glomerulus ini dikelilingi oleh alat yang disebut kapsula bowman, disini terjadi penyaringan pertama dan kapiler darah yang yang meninggalkan kapsula bowman kemudian menjadi vena renalis masuk ke vena kava inferior.

Jadi  fungsi dari ginjal adalah :
·         Memgang peranan penting dalam membuang zat-zat toksin atau racun
·         Mempertahankan suasana keseimbangan cairan
·         Mempertahankan kadar asam dan basa dari cairan tubuh
·         Memperetahankan kadar garam dan zat-zat lain dalam tubuh
·         Mengeluarkan sisa metabolisme hasil akhir dari protein ureum.kreatinin dan amoniak.
  1. Ureter
      Terjadi 2 saluran pipa masing-masing menyambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria) panjangnya ± 25-30 cm, denan penampang  ± 0,5 cm. Ureter sebagian teletak dalam rongga  abdomen dan sebagian terletak  dalam rongga pelvis.


      Lapisan dinding ureter terdiri dari :
a.       Dinding luar jaringan ikat (jaringn fibrosa)
b.      Lapisan tengah lapisan otot polos
c.       Lapisan sebelah dalam lapisan mukrosa.
      Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltic tiap 5 menit sekali yang akan mendorong air kemih masuk ke dalam kandung kemih (vesika urinaria).
       Gerakan peristaltik mendorong urin melalui ureter  yang diekskresikan oleh ginjal dan disemprotkan dalam bentuk pancaran, melalui osteum uretralis masuk ke dalam kandung kemih.
      Ureter berjalan hampir vertical ke bawah sepanjang fasia muskulus psoas dan dilapisi pedtonium. Penyempitan ureter terjadi pada tempat ureter meninggalkan pelvis renalis, pembuluh darah, saraf, dan pembuluh limfa berasal dari pembuluh sekitarnya mempunyai saraf sekitarnya mempunyai saraf sensorik.

  1. Vesika Urinaria (kandung kemih)
      Kandung kemih dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet, terletak di belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul.
      Bentuk kandung kemih seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungn dengn ligamentum vesika umbilikalis medius.



Bagian vesikla urinaria terdiri dari :
a.       Fundus yaitu bagian yang menghadap kearah belakang dan bawah, bagian ini terpisah dari rectum oleh spatium rektovesikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus different, vesika seminalis dan prostate.
b.      Korpus yaitu bagian antara verteks dan fundus.
c.       Verteks yaitu bagian yang mencing ke arah muka dan berfhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis.
      Dinding kandung kemih terdiri dari lapisan sebelah luar (peritoneum), tunika muskulalis (lapisan otot), tunika submukosa (lapisan bagian dalam).
Proses Miksi ( Rangsangan Berkemih)
            Distensi kandung kemih, oleh air kemih akan merangsang stress reseptors yang terdapat pada dinding kandung kemih dengan jumlah ± 250 ccsudah cukup untuk merangsang berkemih (proses miksi).
            Akibatnya akan mengakibatkan refleks kontraksi dinding kandunh kemih, dan pada saat yang sama terjadi relaksasi spinter internus, segera di ikuti oleh relaksasi spinter eksternus, akhirnya akan terjadi pengosongan kandung kemih.
Rangsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih dan relaksasi spinter internus dihantarkan melalui serabut-serabut saraf parasimpatis. Kontraksi spinter eksternus secara volunter bertujuan untuk mencegah atau menghentikan miksi. Kontrol volunter ini hanya mungkin bila saraf-saraf yang menangani kandung kemih uretra, medulla spinalis dan otak masih utuh.
            Bila dada kerusakan pada saraf-saraf tersebut maka akan terjadi inkotenesia urin (kencing keluar terus-menurun tanpa disadari) dan retensi urin (kencing bertahan ).

Persarafan dan peredaran darah vesika urinaria.
            Persarafan diatur torako lumbar dan cranial dan sistem persarafan otonom. Torako lumbar berfungsi untuk relaksasi lapisan otot dan kontrasi spinter internal. Peritonium melapisi kandung kemih sampai kira-kira perbatas ureter masuk kandung kemih. Peritonium dapat digerakan membentuk lapisan dan menjadi lurus apabiala kandung kemih berisi penuh.
            Pembuluh darah arteri vesikali superior berpangkal dari umbilikalis bagian distal, vena membentuk anyaman dibawah kandung kemih.pebuluh limfe berjalan menuju duktus limfatikus sepanjang arteri umbilikalis.]

  1. Uretra
            Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih ke luar.Pada laki-laki uretra berjalan berkelok-kelok melalui tengah-tengah prostate kemudian menembus lapisan fibrosa, yang menembus tulang pubis kebagian penis, panjangnya ± 20 cm.


Uretra pada laki-laki terdiri dari :
  1. Uretra prostatia
  2. Uretra membranosa
  3. Uretra kavernosa.
Lapisan uretra pada laki-laki terdiri dari : lapisan mukosa (lapisan paling dalam) dan lapisan submukosa.

Uretra pada wanita terletak dibelakang simfisis pubis berjalan miring sedikit kea rah atas, panjannya ± 3-4 cm.
Lapisann uretra pada wanita terdiri dari :
  1. Ttunika muskularis (sebelah luar).
  2. Lapisan spongeosa yang merupakan pleksus dari vene-vena.
  3. Lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam).
Muara uretra terletak pada sebelah atas vagina (antara klitoris dan vagina) dan uretra disini hanya sebagai saluran eskresi.
  1. Urine (air kemih)
  1. sifat fisis ai kemih
terdiri dari :
    • Jumlah eksresi dalam 24 jam ± 1500 cc tergantung dari pemasukan (intake) cairan dan factor lainnya
    • Warna, bening kuning muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh
    • Warna, kuning tergantung dari kepekatan, diet oat-obatan, dan sebagainya.
    • Bau, baur khas air kemih jika dibiarkan lama akan berbau amoniak.
    • Berat jenis 1015-1020
    • Reaksi asam bila lama akan menjadi alkalis juga tergantung daripada diet (sayur menyebabkan reaksi alkalis dan alkalis memberi reaksi asam).
  1. Komposisi air kemih
Terdiri dari :
·         Air kemih terdiri dari kira-kira terdiri 95 % air.
·         Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein asam urea, amoniak dan kreatinin.
·         Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, pospat, dan sulfat.
·         Pigmen (bilirubin,arobilin).
·         Toksin
·         Hormon


  1. Mikturisi
            Peristiwa pembuangan urin yang mengalir melalui uretra ke kandung kemih, keinginan untuk buang air kecil disebabkan oleh penambahan tekanan didalam kandung kemih, dimana sebelumnya  telah ada 170-230 ml urin
Mikturisi merupakan gerakan refleks yang dapat dikendalikan dan dapat ditahan oleh pusat-pusat persarafan yang lebih tinggi dari manusia, gerakannya oleh kontrasi otot abdominal yang menambah tekanan-tekanan dalam rongga dan berbagai organ yang menekan kandung kemih yang membantu mengosongkannya
  1. Ciri-ciri urin normal
            Rata-rata dalam 1 hari yaitu 2 liter, tetapi berbeda-beda sesuai dengan jumlah cairan yang masuk.Warnanya bening orange dan pucat tanpa endapan, baunya tajam, reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan PH rata-rata 6.

Semoga artikel ini bermanfaat. Copy - Paste boleh tapi di baca dulu ya. :)

.::SISTEM REPRODUKSI MANUSIA::.

A. ALAT REPRODUKSI PRIA DAN PROSES PEMBENTUKAN SPERMA
            Organ reproduksi pada pria dibedakan menjadi dua, yaitu alat reproduksi yang tampak dari luar dan alat reproduksi yang ada di bagian dalam tubuh dan tidak tampak dari luar. Alat reproduksi bagian luar yang dapat dilihat adalah penis dan buah zakar (skrotum). Alat-alat ini terdapat pada pangkal paha, lebih mudah dilihat daripada alat reproduksi wanita yang letaknya lebih tersembunyi.
            Organ-organ reproduksi pria akan mulai berkembang pada masa anak laki-laki menginjak usia 9-15 tahun dan akan berhenti perkembangannya pada usia 20 tahun.

ALAT REPRODUKSI PRIA
1.      Penis
            Penis terdiri dari jaringan-jaringan otot, jaringan spons yang lembut, pembuluh-pembuluh darah dan jaringan syaraf. Penis berfungsi sebagai alat koitus (persetubuhan). Dalam penis terdapat saluran ejakulasi yang berperan menyemprotkan semen hingga masuk ke dalam urethra dan disalurkan ke luar. Saluran uretra juga berfungsi menyalurkan urine dan dikeluarkan melalui lubang kecil di ujung penis. Pada saat ejakulasi, otot yang berada pada tempat keluarnya urine menutup sehingga urine tidak keluar bersama semen.
2.      Skrotum (Buah Zakar)
            Skrotum merupakan kulit luar pembungkus sepasang testis. Skrotum berfungsi menjaga temperature testis saat pembentukan sperma. Apabila temperatur terlalu tinggi, skrotum akan mengendor dan apabila temperatur menurun, skrotum mengerut.
3.      Testis
            Di dalam testis terdapat saluran halus yang merupakan tempat pembentukan sperma yang disebut tubulus seminiferus. Pada tubulus seminiferus dindingnya tersusun dari jaringan epithelium dan jaringan ikat. Pada jaringan epithelium terdapat sel induk spermatozoa yaitu calon sperma dan sel sertoli yang berfungsi memberi makan sperma serta sel leydig (interstisiil) yang berfungsi mengahsilkan hormon testosterone dan hormone kelamin jantan lainnya.
            Apabila diamati secara belahan melintang, testis akan tampak bersekat-sekat dan ruang di antara sekat disebut lobulus. Setiap lobulus berisis kumpulan tubulus seminiferus yang berbelit-belit. Belitan lobulus seminiferus ini apabila direntangkan panjangya mencapai 1 km. seluruh tubulus seminiferus menyatu membentuk vasa efferensia. Dari vasa efferensia muncul tubulus yang memanjang hingga 6 meter disebut epididimis. Epididimis sebagai tempat penyimpanan sperma hingga periode 18 jam. Dari epididimis sperma menuju veikula seminalis melalui vas deferens. Arah vas deferens ini ke atas dan kemudian melingkar dan salah satu ujungnya berakhir pada kelenjar prostate. Di belakang kandung kemih, saluran ini bersatu membentuk duktus ejakulatorius pendek dan berakhir di uretra. Uretra merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi dan terdapat dalam penis. Saluran ini berfungsi sebagai alat pengeluaran urine dan sebagai saluran kelamin (yaitu saluran semen dari kantong mani). Duktus ejakulatorius juga berhubungan dengan kelenjar prostate yang menghasilkan cairan encer seperti susu dan bersifat alkalis sehingga menyeimbangkan keasaman residu urine di uretra. Cairan ini langsung bermuara ke uretra.

PROSES PEMBENTUKAN SPERMA
            Proses pembentukan sperma berlangsung di dalam testis. Proses ini disebut spermatogenesis. Spermatogenesis dimulai dari pembelahan mitosis sel-sel induk sperma (spermatogonium) beberapa kali hingga dihasilkan lebih banyak spermatogonium. Setengah dari sel-sel spermatogonium tersebut terus melanjutkan pembelahan mitosis, sedangkan setengah yang lain membesar menjadi spermatosit primer. Karena pembentukan spermatosit primer melalui pembelahan mitosis, maka hasilnya memiliki kromosom diploid (2n) sama dengan spermatogoniumnya. Spermatosit primer berikutnya membelah secara meiosis (tahap I) menghasilkan spermotosit sekunder, dengan kondisi kromosom haploid (n). spermatosit sekunder melanjutkan pembelahan meiosis (tahap II) menghasilkan dua sel yang juga haploid, yang disebut spermatid, sehingga diperoleh 4 spermatid. Sel-sel spermatid akan mengalami diferensiasi (perubahan bentuk) menjadi sel spermatozoa atau sperma. Perubahan ini meliputi pembentukan kepala, badan (bagian tengah), dan ekor (flagella).
            Jika peristiwa pembentukan sperma ini telah selesai maka protein pengikat androgen tidak diperlukan, sehingga sel Sertoli akan menghasilkan hormon inhibin untuk memberikan umpan balik supaya hipofisis menghentikan produksi FSH dan LH. Spermatozoa yang telah terbentuk akan dapat sampai ke uretra (saluran keluar dari penis) jika dibantu oleh cairan yang dihasilkan oleh vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar Cowper (glandula bulbouretralis). Cairan yang dihasilakan vesikula seminalis berfungsi membantu spermatozoa agar mudah bergerak, memberi nutrisi, dan menormalkan keasaman pH saluran reproduksi wanita pada saat kopulasi. Spermatozoa bersama cairan tersebut atau dengan istilah semen atau air mani. Saat kopulasi (hubungan intim), seorang laki-laki dapat mengeluarkan 350-360 juta sel sperma di dalam 3 mL air mani. Sperma yang telah matang mempunyai tiga bagian antara lain :
*      Bagian kepala; mengandung inti sel (nukleus) yang haploid dan bagian ujungnya mengandung akrosom yang berisi enzim hialuronidase dan proteinase yang berperan membantu menembus lapisan yang melindungi lapisan sel telur.
*      Bagian tengah; terdapat mitokondria tempat berlangsungnya oksidasi sel untuk membentuk energi sehingga sperma dapat bergerak aktif
*      Bagian ekor; sebagai alat gerak sperma agar mencapai ovum.

Produksi sperma dipengaruhi oleh hormon FSH (Follicle Stimulating Hormon) dan LH (Luteinizing Hormon). Namun, produksi sperma bersamaan dengan produksi hormon testosteron. Hormon inilah yang mengendalikan produksi FSH dan LH
Kelenjar Endokrin dan Hormon-Hormon yang Dihasilkan
Jaringan yang Dituju
Fungsi
Hipotalamus
v  Hormon gonadotropin


Hipofisis anterior
v  FSH

v  LH

v  Hormon Tumbuh
Testis
v  Testosteron

Hipofisis anterior



Testis

Testis

Testis

Seluruh Tubuh

Merangsang pengeluaran FSH (Follicle Stimulating Hormone), LH (Luteinizing Hormone), dan hormon tumbuh (Growth Hormone)


Merangsang sel-sel Sertoli pada tubulus seminiferus pada testis untuk mengubah sel-sel spermatid menjadi sperma ( proses spermotogonesis)
Merangsang sel-sel Leydig (sel-sel iterstisiil) untuk menghasilkan testosteron
Memicu agar memulai pembelahan spermatogonia
ü  Pada janin merangsang perkembangan organ seks primer
ü  Masa pubertas mempengaruhi pertumuhan alat reproduksi dan ciri-ciri kelamin sekunder (suara, kejantanan, pertumbuhan rambut, dan kemaangan seksual)
ü  Dewasa berperan dalam memelihara ciri-ciri kelamin sekunder dan mendorong terjadinya spermatogenesis


B.     ALAT REPRODUKSI WANITA DAN PROSES PEMBENTUKAN OVUM
ALAT REPRODUKSI WANITA 
            Alat reproduksi wanita bagian luar disebut labia mayora (vulva) yang merupakan bibir luar vagina yang berukuran besar tampak tebal berlapis lemak. Pertemuan antara kedua labia mayora dibagian atas disebut mons veneris. Selanjutnya ada klitoris (kelentit), lubang saluran kencing, lubang saluran vagina, selaput dara (himen) dan kelenjar Bartholini.

            Alat kelamin wanita bagian dalam terdiri  atas ovarium (indung telur), oviduk (tuba fallopi), uterus (rahim), dan vagina. Ovarium berjumlah sepasang terletak dirongga perut kanan dan kiri. Di dalam ovarium terdapat folikel-folikel. Tiap folikel terdapat satu sel telur. Folikel ini berfungsi menyediakan nutrisi dan melindungi perkembangan sel telur. Oviduk merupakan saluran yang menghubungkan ovarium dengan rahim (uterus). Saluran ini berjumlah sepasang. Ujungnya berbentuk corong berjumbai-jumbai (frimbiae) yang berfungsi menangkap ovum. Setelah ovum ditangkap oleh fimbriae, kemudian diangkut oleh tuba fallopi (bagian oviduk yang menyempit) dengan gerak peristaltik sepanjang dinding tuba yang bersilia menuju uterus. Uterus merupakan ruangan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Uterus hanya satu ruang (simpleks) dan berotot tebal. Pada wanita yang belum pernah melahirkan, ukuran uterus biasanya memiliki panjang 7 cm dan lebar 4-5 cm. Uterus bagian bawah menyempit disebut serviks uteri, sedangkan bagian tengah yang berukuran lebar disebut corpus uteri (badan rahim).
            Uterus tersusun atas tiga lapisan, yaitu perimetrium, miometrium, dan endometrium. Endometrium menghasilakan banyak lendir dan mengandung banyak pembuluh darah. Lapisan inilah yang mengalami penebalan dan akan mengelupas setiap bulannya apabila tidak ada implantasi zigot di dalam uterus.
            Vagina adalah sebuah tabung berlapiskan otot yang membujur ke arah belakang dan atas. Dinding vagina lebih tipis dari dinding uterus dan lebih banyak terdapat lipatan-lipatan. Keadaan ini untuk mempermudah jalannya kelahiran bayi. Di dalam vagina terdapat lendir yang dihasilkan oleh dinding vagina dan kelenjar bartholini.
PROSES PEMBENTUKAN OVUM
            Proses pembentukan ovum disebut oogenesis. Proses ini terjadi di dalam ovarium. Sejak masa embrio hingga dewasa, oogonia (sel induk telur) di dalam ovarium mengalami perkembangan. Oogonium pada masa embrio ini memperbanyak diri secara mitosis membentuk oosit primer. Saat embrio berusia 6 bulan, oosit primer mengalami meiosis I dan berhenti pada fase profase. Kemudian oosit primer ini berhenti membelah hingga masa pubertas.
            Saat wanita mengalami pubertas, hipofisis akan menghasilkan FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan oosit primer melanjutkan meiosis I. Pembelahan meiosis ini menghasilkan dua sel yang ukurannya tidak sama. Sel yang berukuran besar disebut oosit sekunder dan yang kecil disebut badan polar pertama. Oosit sekunder dikelilingi oleh folikel. Folikel-folikel ini di bawah pengaruh FSH membelah berkali-kali dan membentuk folikel Graaf (folikel yang sudah masak) yang diantaranya mempunyai rongga. Sel-sel folikel kemudian memproduksi estrogen yang merangsang hipofisis untuk menyekresi LH (Luteinizing Hormone). LH berfungsi mendorong terjadinya ovulasi. Saat menjelang ovulasi ini, meiosis I selesai. Oosit sekunder dan badan polar pertama melanjutkan pembelahan dengan melakukan meiosis II dan berhenti pada metafase II. Kemudian oosit sekunder dilepas dari ovarium dan ditangkap oleh fimbriae dan dibawa ke oviduk. Pelepasan oosit sekunder di ovarium dikenal dengan istilah ovulsi. Ovulasi terjadi karena adanya pacuan LH. LH membuat sel-sel folikel berkembang menjadi korpus luteum. Korpu s luteum memproduksi hormon estrogen dan progesteron. Hormon progesteron akan menghambat LH yang akan menghambat LH yang memungkinkan bertahannya korpus luteum. Jadi, pada saat ovulasi yang dilepas bukan ovum tetapi oosit sekunder pada tahap metafase II.
            Jika terjadi pembuahan oleh spermatozoa, oozit sekunder dan badan polar pertama akan melanjutkan tahapan meiosis II. Pembelahan oosit sekunder menghasilkan 1 ootid dan 1 badan polar kedua, sedangkan badan polar pertama akan menghasilkan dua badan polar kedua. Saat akan terjadi pembuahan, ootid berdiferensiasi membentuk ovum, dan tiga badan polar yang menempel pada ovum akan mengalami degenerasi. Sel telur yang dibuahi dan yang tidak dibuahi akan menuju uterus. Sementara itu, hormon progesteron dihasilakan dan akan mempengaruhi penebalan dinding uterus sehingga siap terjadi implantasi. Jika sel telur tidak dibuahi, maka barsama jaringan yang terbentuk pada dinding uterus akan luruh dan dikeluarkan sebagai menstruasi (haid).
PUBERTAS DAN MENSTRUASI PADA WANITA
            Terjadinya menstruasi pertama menandakan seorang wanita mengalami pubertas. Pubertas selain ditandai dengan menstruasi juga ditandai dengan aktifnya hormon seksual pada wanita. Hormon inilah yang memacu perubahan fisik pada wanita dan terjadi menstruasi. Perubahan fisik tersebut diantaranya tumbuhnya payudara, pinggul mulai melebar dan membesar, serta tumbuh rambut di ketiak dan kemaluan. Selain fisik, pubertas juga mempengaruhi psikologis wanita. Secara psikologis seorang wanita yang sudah masuk masa pubertas akan menunjukan sifat feminim, diantaranya senang berdandan, cenderung mengedepankan perasaan, sehingga perasaannya mudah tersentuh.

            Pada wanita terdapat siklus menstruasi. Siklus ini berkaitan dengan pembentukan sel telur dan pembentukan endometrium. Siklus menstruasi pada umumnya berlangsung selama 28 hari, namun ada juga yang berlangsung 21 hari bahkan 30 hari. Perbedaan siklus ini dipengaruhi oeh hormon-hormon reproduksi. Siklus menstruasi pada wanita terdiri atas empat fase sebagai berikut :
*     Fase Menstruasi (1-5 hari)
            Menurunnya progesteron dan estrogen menyebabkan pembuluh darah pada endometrium menegang, sehingga menyebabkan suplai oksigen menurun. Karena tidak terjadi kehamilan maka endometrium mengalami degenerasi yang ditandai dengan luruhnya sel-sel pada dinding uterus, pecahnya pembuluh darah pada endometrium, sehingga darah dan sel-sel tersebut keluar melalui vagina. Peristiwa ini disebut menstruasi. Menstruasi berlangsung antara 5-7 hari.
*     Fase Folikuler (6-10 hari)
            Terjadi proses penyembuhan akibat pecahnya pembuluh darah. Fase ini dipengaruhi oleh hormon estrogen yang dihasilkan oleh folikel. Hormon ini merangsang pertumbuhan endometrium yaitu dengan mempertebal lapisan endometrium dan membentuk pembuluh darah serta kelenjar.
*     Fase Fertil (11-18 hari)
            Meningkatnya hormon estrogen dapat memacu dihasilkannya LH. Apabila LH meningkat, maka folikel memproduksi progesteron. Hormon-hormon ini berperan mematangkan folikel dan merangsang terjadinya ovulasi yaitu lepasnya ovum dari ovarium. Ovum ini bergerak sepanjang tuba fallopi. Pada saat seperti ini, menunjukan wanita tersebut dalam masa fertil atau subur sehingga ovum siap dibuahi.

*     Fase Luteal (19-28 hari)
            Pada saat ovulasi folikel Graaf pecah berubah menjadi korpus rubrum yang mengandung banyak darah. Adanya LH menyebabkan korpus rubrum berubah menjadi korpus luteum (badan kuning) untuk menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempersiapkan endometrium menerima embrio. Pada saat ini endometrium menjadi tebal dan lembut, serta dilengkapi banyak pembuluh darah. Jika tidak ada kehamilan, korpus luteum berdegenerasi menjadi korpus albikans sehingga progesteron dan estrogen menurun bahkan sampai hilang.

             

.::Sistem Informasi Kesehatan::.


 
“Analisis SWOT pada Tiens dan Perbandingan SIK di negara Liberal,social dan Demokratis”
1.   Asetosal
      Dari semua senyawa salisilat, asetosal memiliki khasiat analgetik, antipiretik, dan anti flogistik yang terkuat. Maka banyak digunakan dalam segala macam preparat untuk melawan demam , influenza sakit kepala, otot sendi, gigi, dan lainnya, namun untuk nyeri “di dalam” (organ-organ) kurang efektif. Untuk rematik penghambat prostaglandin ini sering dianggap sebagai obat pilihan pertama, meskipun banyak obat rematik baru telah dikeluarkan . Menghambat penggumpalan pelat darah (agregasi trombosit) sehingga menghindarkan terjadinya trombi, yakni darah yang mmbeku pada dinding pembuluh pada dinding pembuluh dan dapat mnyumbatnya (trombose)
Contoh obat: Aspirin, Cafenol, pentoksifilin, buflomedil, dan iloprost.

2.   Aminofenazon
       Derivat pirazolinon ini berkhasiat analgetis, antipiretis, antipiretik , dan antiflogistik  yang kuat sekali dan digunakan pada nyeri hebat (dengan radang) yang tidak dapat dikendalikan oleh asetosal atau parasetamol.hampir tidak pernah digunakan sebagai obat Rematik .Resorbsinya di usus cepat , mulai kerjanya sesudah 30-45 menit, plasma -t½-nya 2-7 jam karena. Karena efek sampingnya terhadap darah (agranulositosis dan leucopenia) sering fatal, obat ini sudah sejak tahun1980-an dilarang peredarannya di banyak Negara bila timbul borok-borok kecil di mulut, nyeri tenggorokan atau demam (tanda-tanda agranulositosis) pengobatan harus segera dihentikan . kahamilan dan laktasi. Semua obat dari kelompok pirazolinon tidak boleh digunakan selama kehamilan dan laktasi
      Contoh Obat : aminopyrin(F.I), amidopyrin, Pyramidon

3.      Fenilbutazon
Devirat-pyrazolidin  ini (1949) mirip rumus intinya dengan fenazon, mempunjyai khasiat antiflogistik/antiradangnya lebih kuat dari daya kerjaan algetisnya. Oleh karena itu obat ini khusus digunakan untuk jenis atritis atau rematik  tertentu, seperti,  deviratnya oksivenilbutazon (tanderil)
Contoh Obat: Irgapan,Butazoidin, *New Skelan, *Pehazon/Forte 

4.   Fenasetin
      Devirat asetanilida ini berkhasiat antipiretik dan analgetik dan umumnya digunakan bersama asetosal dan kofein atau kodein, yang memperkuat kerjanya (APC). Tidak memiliki kerja anti radang.Berhubung denganefek-efek sampingnya , maka mulai tahun 1978 sediaan yang mengandung fenasetin tidak diijinkan lagi beredar  sbg obat bebas di wilayah RI, juga di Negara-negara inggris , Swiss, Swedia dan Belanda ( 1984)
      Contoh obat: parasetamol

5.   Indometasin
      Devirat-indolilasetat ini (1963) daya analgetik dan antiradangnya berkhasiat amat kuat dapat disamakan dengan diklofenac sering digunakan pada serangan encok akut. , tetapi lebih sering menimbulkan efek samping , khususnya efek ulcerogen dan perdarahan occult. Penggunaannya juga sama , termasuk pada mata untuk mencegah udema macula lutea (bercak kuning di selaput-jala) setelah pembedahan bular-mata (cataract, “staar”) secara local gel 3% dikatakan efektif menghilangkan nyeri sendi (jari-jari)
      Contoh obat: confortid, indocid

6.   Ibuprofen
       Adalah obat pertama darikelompok propinoat (1969)  ini adalah NSAID yang paling banyak digunakna ,berkat efek sampingnya yang relative ringan  dan status OTCnya di kebanyakan Negara. Zat ini merupakan campuran rasemis, dengan bentuk-dextro yang aktif . daya analgetis dan antiradangnya cukup baik dan sudah banyak mendesak salisilat pada penanganan bentuk  rema yang tidak begitu hebat dan gangguan drai alat gerak . Ibuprofen 400 mg oral ama efeknya dengan 500 mg rectal.
      Contoh obat : Motrin, Brufen ,Arthrofen 

7.   Piroksikam
      Devirat-benzhotiazin ini (1979) berkhasiat analgetis, antipiretis dan antiradang kuat dan lama (plasma -t½-nya rata-rata 50 jam) sering digunakan untuk melawan encok akut. Kompleksnya dengan betadex (=cylodextrin) (brexine) dikatakan lebih cepat resorbsinya dari usus , tetapi diperlambat oleh makanan . obat ini sering digunakan , uga untuk nyerihaid dan serangan encok.
      Contoh obat : Idene, Pirofel, Feldene, *Brexine

Facebook Comment